Tenaga Teknis Kefarmasian

Selasa, 02 Desember 2014

HANDLING SITOTOKSIK





 Prosedur penanganan obat kanker sangat penting dilaksanakan untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan yang berbahaya bagi kesehatan. Adapun cara paparannya adalah melalui external exposure meliputi inhalasi, absorpsi melalui kulit, ingestion, dan injection injuries. Adapun tujuan dari  pelayanan sentralisasi penanganan obat kanker adalah sebagai berikut :


1.Untuk mendapatkan sediaan dengan mutu dan sterilitas terjamin, sehingga diharapkan mengurangi medication errors.


2.Memberikan perlindungan kepada petugas dan lingkungan dari keterpaparan obat kanker.


3.Meningkatkan efisiensi untuk rumah sakit yaitu dengan mengurangi terbuangnya kelebihan obat.


4.Penghematan waktu perawat.




Terdapat beberapa fasilitas ruangan pada penanganan obat kanker yakni clean room, area  penyimpanan, area administrasi, area cuci, area ganti pakaian, ruang antara, pass box, dan biological safety cabinet (BSC).  BSC yang digunakan pada handling obat sitotoksik adalah BSC kelas 2. Fungsinya yakni memberikan proteksi kepada petugas, materi yang dikerjakan, dan lingkungan. Prinsip kerjanya adalah tekanan udara didalam cytogard lebih negatif dari tekanan udara luar, sehingga aliran udara bergerak dari luar ke dalam BSC Didalam BSC udara bergerak vertical membentuk barrier, sehingga jika ada percikan obat kanker didalam BSC tidak kembali kearah  petugas dilakukan validasi kalibrasi alat 6 bulan sekali.


Adapun persyaratan petugas yang melakukan penganan obat sitotoksik yakni tidak sedang hamil/ menyusui, petugas mendapatkan pelatihan tentang obat kanker dan cara penyiapan obat kanker,  petugas melakukan pemeriksaan lab rutin setiap 6 bulan sekali. Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penyiapan obat sitotoksik adalah sebagai berikut :


Mencuci tangan - Menggunakan sabun atau lar. Detergen - kuku disikat dan dibilas sampai bersih


Memasang dan menanggalkan pakaian pelindung


1. Memasang pakaian pelindung - Seluruh rambut harus masuk kedalam tutup kepala - Gunakan masker dengan benar - Pasang sarung tangan. Sarung tangan I didalam manset baju  pelindung, sarung tangan II di luar manset


2. Menanggalkan pakaian pelindung - Tanggalkan pakaian yang paling banyak terkontaminasi - Tanggalkan sarung tangan, bagian dalam yang terkontaminasi aranhakan ke dalam tidak boleh menyentuh kulit. - tanggalkan baju pelindung dengan bagian kotor kearah dalam - letakkan dalam kantong buangan tertutup




Adapun teknik khusus pada penyiapan obat kanker yakni :


Perhatikan critical point : - Leher ampul - Injection port pada vial - Plunger pada spuit


Desinfeksi seluruh obat dan alkes yang digunakan sebelum rekonstitusi


Untuk ampul tidak ada obat di leher ampul dengan cara mengetuk-ngetuk bagian atas ampul atau dengan J motion.


Patahkan bagian atas ampul dengan arah menjauhi petugas.


Tarik larutan obat dalam ampul dengan posisi 45°


Pada waktu menarik larutan dari vial untuk memperkecil adanya percikan digunakan tehnik tekanan negatif. Hal yang harus dilakukan saat obat kanker yang disiapkan tumpah :


Tumpahan yang terjadi di dalam BSC - Menggunakan perlengkapan pelindung - Blower harus tetap dihidupkan. - tampung tumpahan dengan kassa (tumpahan cair) atau kassa basah untuk tumpahan serbuk - Angkat hati-hati pecahan tajam, dan buang ke kointener buangan - Cuci dan bilas permukaan BSC tiga kali dengan detergent dan aquadest. - Buang seluruh pembersih ke dalam kantong buangan


Tumpahan yang terjadi di luar BSC - Petugas harus menggunakan chemoterapy spill kit - Tempatkan tanda peringatan di lokasi tumpahan - cara penanganan sama dengan diatas. Prosedur penangan buangan obat kanker yakni :


Seluruh buangan kemoterapi harus dipisah, diberi label peringatan.


Semua material yang tajam dimasukkan ke kontainer khusus yang anti bocor dan tahan terhadap tusukan benda tajam


Material yang tidak tajam dibuang ke dalam kantong khusus


Buangan ini dimusnahkan di insenerator dengan suhu 1000°C.




Adapun prosedur yang dilakukan apabila kulit tertusuk jarum berisi obat kanker.


 


1.Jangan segera mengangkat jarum, tarik kembali plungger untuk menghisap obat-obat yang mungkin telah terinjeksi.


2.Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum, kemudian buang.


3.Tanggalkan sarung tangan.


4.Bilas area dengan air hangat


5.Cuci dengan air sabun, bilas dengan air hangat


6.Catat jenis obat dan perkiraan berapa banyak yang terinjeksi


7.Tanggalkan semua pakaian pelindung


8.Laporkan ke koordinator


9.Lengkapi format kecelakaan


10.Suntikkan antidote yang spesifik


11.Segera konsultasikan ke dokter. Peralatan-peralatan lain yang digunakan pada saat handling obat sitotoksik adalah troley  pengiriman, spuit berbagai ukuran, nedle 18 dan 21, bag 100 cc, 250 cc, 500 cc, kasa besar dan kasa kecil, alumunium Foil, chemoterapy preparation mats (alas kemoterapi), chemoterapy disposible bag, chemoterapy waste container, chemoterapy spill kit, chemocheck . Adapun komposis dari Chemoterapy spill kit yakni : 1. Baju pelindung 2. Sarung tangan 3. Tutup Kepala 4. Masker 5. Emergency kit : a. 500 ml larutan NaCl 0,9 %  b. 30 ml larutan pencuci mata steril c. 120 ml air sabun d. 500 ml larutan chlorin 5 % e. 500 ml H2O2 3 % 6. Format laporan kecelakaan Untuk melindungi petugas dari keterpaparan obat kanker, terdiri dari :


1. Baju pelindung, harus berlengan panjang dan  bermanset, dengan bahan bersifat dapat menahan  penetrasi partikel tumpahan obat.


2. Sarung tangan terbuat dari latex yang tebal dan tidak berbedak. Dianjurkan menggunakan doubel sarung tangan. 3. Topi disposible


4. Masker


5. Kacamata





0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Pria Punya Selera

Kagol Asmoro

Megat dadakan dikirane mergo nduwe selingkuhan, nek direncanakan engko dianggep ra tenanan. Makane sebelum jadian ki sinauo pegatan

Blog Archive