DAFTAR OBAT FORMULARIUM RS
PERSAHABATAN JAKARTA
BERDASARKAN KELAS TERAPI
Kelas
terapi, nama generik obat,
Bentuk
Sediaan dan kekuatan
|
Dosis
|
Nama Dagang
|
Keterangan
|
1.
ANALGESIK, ANTI PIRETIK, ANTI INFLAMASI NON STEROID,
ANTIPIRAI
Analgesik Narkotik
1.
Fentanil
Inj.
i.m/i.V
amp.
50µg/m! @ ml
ktk.
5 Amp.,amp 2ml
2. Kodein
tab.
10mg,20mg
3. Morfin
Inj.i.m/s.k/i.v.,
amp. 10mg/ml
ktk. 10amp. @ 1ml
tab. 10mg,15mg,30mg
dos 6 strip @ 10tab
4. Petidin
inj.i.m/s.k/i.v. lambat
amp. 50mg/ml @ 2ml
ktk. 10amp
Analgesik non narkotik
1.2.1 Analgesik antipiretik
3. Asam asetil salisilat
tab. 100mg.ktk
10bls @ 10 tab
tab. 500mg
ktk. 10bls @ 10tab
4. Metampiron
tab. 500mg : klg. 1000tab
inj.
i.m. 250mg/ml
ktk.
100amp @ 2ml
ktk.
25vial @ 10ml
5. Parasetamol
Tab. 500mg/klg. 100tab
sir.
120ng/5ml, btl 60ml
|
Premed. 100pg i.m
30-60’ pre op
Post op. 50-100pg i.m
Bila perlu:
D: Oral 30-60mg tiap jam maks 240mg/hr
A: 1-12 th : 3mg/kg/hr
5-10mg/dosis/i.m/i.v.
Inisial : 10-15 mg/12jam
(bagi yg belum pernah mendapat terapi opioid)
20-30mg/12 jam (bagi yg
sudah pernah mendapatkan terapi oploid)
D: 50-100mg/dosis/i.m.p.r.n. 1 kali lagi setealah 4-6
jam
A: 0.5-1mg/kg/dosis
A: 15-25mg/kg/dosis, 2-3 kali p.c.
D: 500-1000mg/dosis, 2-3
kali p.c.
A: >5 th; 250-500mg/dosis
2-3 kali
D: 500-1000mg/1-2x
D: 500-1000mg/dosis/24jam. Maks 1000mg/dosis
400mg/24jam
A: 5-14 th: 250-1000mg/24jam
A: 10mg/kg/dosis 4-6kali
D: 500-1000mg/4-6x. Maks 4000mg/24jam
A: 10mg/kg/dosis/4-6kali
|
Fentanyi Jan
Codein
Kf
Morfin HCI Kf
MST Continius MBF
Pethidine HCI Kf
Asetosal OGB
Restor
Pri
Aspilet
UA
Ascardia Phl
Antalgin Ogb
Xylomiden Dfj
Novamidon Nvp
Piramidon Pra
Antrain
Int
Parasetamol OGB
Pamol
Int
Panadol
Ster
Farmadol Fah
Parasetamol OGB
Pamol Int
|
I: Analgesik narkotika suplemen pada anestesi
regional/generai
Kl: Depresi pernafasan, trauma kepala, serangan akut
asma
P: - Kombinasi dengan Droperidol
-
Potensi 80x
morfin
ES: - Depresi pernafasan
- Antidot : naloxon
I: Nyeri ringan sedang
ES: Konstipasi untuk pemakaian jangka lama
ES: Depresi pernafasan
I : Nyeri kronik
ES: Konstipasi, nausea, vomitus
Kl: Depresi pernafasan, obat-obat MAOI, obat-obat
yang bekerja di Susunan Syaraf Pusat
ES: Depresi pernafasan
Kl: - tukak lambung
-
gastroenteritis
-
hemofili
ES: - dosis tinggi:
salisillisme
-
gangguan
agregasi
-
trombosit
:perdarahan
Kl: - alergi pyrazolon
-
G6PD defisiensi
ES: agranulosiitosis
Kl: penyakit hati/ginjal
ES: dosis tinggi/jangka panjang
-
hepatotoksik
-
nefrotoksik
|
Kelas
terapi, nama generik obat,
Bentuk
Sediaan dan kekuatan
|
Dosis
|
Nama Dagang
|
Keterangan
|
A: 1th : 3-4kali/hari 0,6ml
1-3th : 3-4kali/hari
0,6-1,2ml
D: 500mg/dosis
3kali p.c.
A: 25mg/kg/24jam
D: 1-3 x 50mg/hari
1-2 amp I.v/i.m/s.c
1-4 supp sehari
D: awal 550mg, lalu 275mg
tiap 8 hari
Awal: 30/60mg l.m. dapat
dilanjutkan dengan dosis 15/30mg tiap 6jam. Maks 120mg/hr
A: 10-20mg/kg/24jam
D; 100mg/dosis pada hari
pertama ditingkatkan sampai 300mg/dosis
A: 5-10mg/kg/24jam
D: inisial 200mg/dosis
pemeliharaan: 100-200mg/24jam
A: 20mg/kg/hari
D: 200-400mg, 3x/hari
D: 3x50mg
:1 sup. Malam
|
Panadol
Ster
Famadol Fah
Sanmol Drop San
Asam Mefenamat OGB
Postan
Pfi
Mefinal
San
Lapisan Lapi
Tramadol OGB
Zumatram Pri
Dolana
Com
Dolika
Phap
Dolana Com
Intradol
INF
Tradyl
Int
Tramal
Phl
Dolana Com
Synflex DV
Synflex DV
Novalgin AP
Xevolac Nvl
Remopain Dex
Allopurinol OGB
Benoxuria Ber
Isurik
Int
Urica
PriH
Eenilbutason OGB
Ibuprofen OGB
Rhelafen Lapi
Proris
Phl
Rhelafen Lapi
Prots
Phl
Profenid AP
Nazovel Nvl
Profenid AP
Pronalges Dex
Profecom Com
|
Kl: Dispepsia, asma,
penyakit ginjal
P: Hamil, laktasi, usia
<14 th
ES: Mual, muntah, konstipasi
Kl: Intoksikasi akut
alcohol/analgesik/hipnotik/psikotropik
ES: Depresi pernafasan, sedasi,
mual, muntah, mulut kering
Kl: Ulkus peptikum, hamil,
laktasi
P: Jika klirenis kreatinin
<20
ES: gangguan pencernaan,
sakit kepala, mual, vertigo
I: Terapi jangka pendek
untuk nyeri akut berat
Kl: Hipersensitif, ulkus
peptikum, gangguan ginjal, laktasi, persalinan
P: Hipertensi/kondisi yang
berhubungan dengan retensi cairan, disfungsi hati anak <16 th
Kl: Serangan akut Gout,
hamil, laktasi
P: Disfungsi ginjal
ES: Gangguan pencernaan,
sakit kepala
Kl: Ulkus peptikum, penyakit
tiroid, CVD, riwayat alergi aspirin
ES: Gangguan pencernaan,
hepatitis
Kl: Sensitif terhadap
aspirin, laktasi
P: Kehamilan, pasien tua,
gagal ginjal, asma, ulkus peptikum
Kl: Ulkus peptikum
P: Gagal ginjal
|
Kelas
terapi, nama generik obat,
Bentuk
Sediaan dan kekuatan
|
Dosis
|
Nama Dagang
|
Keterangan
|
5.
Diklofenak
natrium(*)
tab.
Salut 25mg, 50mg
6. Diklofenak Kalium(*)
tab.
25mg, 50mg
ktk.
50’s
7. Piroksikam(*)
kap.
10mg, 20mg
ktk.
10 str @ 10 kap
Gel
0,5% tub. 15g, 25g
8. Tenoksikam(*)
tab.
Salut 20mg
9. Meloksikam(*)
tab.
7,5mg, 15mg
ktk.
2str @ 10’s
10. Kombinasi
Kondroitin
sulfat 400mg, glukosan, in 500mg
MSM
200mg, Vit C 50µ, Mg glycerophosphat 10mg kapl. Sal. Salaput
11. Glukosamin Sulfat
Krim
10%, 75g
12. Sulfasalazin(*)
tab.
500mg
ktk.
10str @ 10’s
13. Tinoridin HCl(*)
kap.
50mg, ktk. 60’s
|
D: 3 x 25-50mg/dosis
D: oleskan 3-4kali/hari
D: 100-150mg/hari
D:
- Osteoartristis, artritis rematoid 1x20mg/hari
- Gangguan otot skelet akut 1x40mg/hari
Pada
hari I dan II, kmd 1x20mg/hari, 5-12hari
- Gout: 1x40 mg/hari selama 4-6hari
D: untuk hasil yang efektif
3 atau 4 hari sehari
D: Oleskan 3-4kali/hari
D: 1 x 20mg
Osteoartristis : 7,5mg/hari
Rematoid artritis : 15mg
Terapi BB>55kg 3x1
kapl/hari, <55kg 2x1 kapl/hari pemeliharaan 1 kap/hari
Gunakan 1-2x sehari pada
sendi yang sakit
D: minggu I malam 1 tab lalu
2x1tab
1-2kap/3x/hari
|
Natrium diklifenak OGB
Delfiamat Alp
Voltaren Nov
Voltadex Dex
Voltaren Nov
Kalium diklofenak OGB
Cataflam Nov
Scanaflam TSP
Piroksikam OGB
Pirofel
San
Scandene TSP
Feldene Gel Pfi
Thenil Int
Meloksikam OGB
Movi-cox BI
Artrilox
Com
Mevilox Ber
Osteokom Lapi
Mediflex Kal
Sulcolon Ber
Lazafin Nvl
Nonflamin Tak
|
Kl: Ulkus peptikum
P: Laktasi, kehamilan
ES: Gangguan pencernaan, dizziness vertigo
P: Hanya digunakan pada permukaan kulit yang
utuh/sehat, hindari kontak dengan mata dan selaput lender. Jangan diberikan
bersama sediaan oral.
Kl: Ulkus peptikum
P: Laktasi, kehamilan
ES: Gangguan pencernaan, dizziness vertigo
Kl: Ulkus peptikum
P: Gangguan kordiovaskuler, gagal ginjal, kehamilan
ES: Gangguan pencernaan
P: Hindari kontak dengan mata, murkosa atau lesi
kulit terbuka
Kl: Gangguan pencernaan
P: Gagal ginjal, sirosis hati, penyakit jantung
kongestif
ES: Gangguan fungsi ginjal/hati, dizziness
Kl: Hipersensitif thd aspirin, AINS yang lain,
penyakit ginjal berat, hamil dan laktasi, anak tukak lambung, gagal ginjal,
non dialysis berat, pendarahan saluran cerna dan serebrovaskuler
I: Osteoartritis, untuk memelihara kesehatan sendi
I: Meredahkan nyeri pada artritis dan nyeri punggung,
nyeri leher, nyeri lutut dan tungkai, nyeri pergelangan dan jari tangan
I: Peradangan pasca bedah, cedera saluran kemih,
otitis artritis, epididimitis, lumbago, artralgia, nyeri, punggung, nyeri
setelah cabut gigi, rematik
|
Kelas
terapi, nama generik obat,
Bentuk
Sediaan dan kekuatan
|
Dosis
|
Nama Dagang
|
Keterangan
|
2. ANASTETIK
2.1. Anastesi local
1.
Buplvakain HCl
Inj.
Infiltr. 0.25% (HCl)
Ktk.
1 vial 20 mL
Inj.
0,5% (HCl)-glukosa 7,5%
Ktk
5 amp, @ 4 mL
2. Etil Klorida
Semp,
btl. 100 mL
3. Lidokain HCl
inj.
Infiltr 1 %
inj.
P. V. 2%
ktk.
100 amp @ 2 mL
jeli
2% tube 10 g
ampul
4% btl 50 mL(semp)
4. Kombinasi :
Lidokain
25 mg +
Prilokain
25 mg
Krim
5%, tub 5 g
5. Kombinasi
Lidokain
HCl 20 mg+
Epinefrin
12,5 mg
Inj.
2 mL
6. Lignokain HCl
Inj.
Amp. 2% @ 20 mL
Inj.
Amp. 500 mg/5 mL
2.2. Anastesi umum dan oksigen
1. Droperidol
Amp.
2,5 mg/mL x 2 mL;
Ktk
10 amp
2. Enfluran
Cairan
inlan; btl 250 mL
3. Halotan
Cairan,
btl, 250 mL
4. Ketamin HCl
Vial
50 mg/mL @ 10 mL
100
mg/mL @ 10 mL
5. Propofol
Amp.
10 mg/mL @ 20 mL, 50 mL
Ktk.
5 vial
6. Oksigen
Gas
dalam tabung
7. Etomidat
Inj.
20 mg/10 mL, ktk.10 amp
8. Dinitrogen Oksida
Gas
dalam tabung
9. Sevofluran
Cairan,
btl. 250 mL
10. Midozolam(*)
Inj.
I.v. 1 mg/mL,
Ktk,
5 amp @ 5 mL
Inj.
I.v. 5 mg/mL,
Ktk,
5 amp@ 500 mg
11. Natrium Tiopental
Serb.
Inj. I.v. 500 mg (dilarutkan dalam 20 mg air injeksi)
Ktk,
10 amp, @ 500 mg
12. Isoflurane
Cairan,
btl. 250 mL
3. ANTI ALERGI DAN OBAT UNTUK ANAFILAKSIS
1. Deksametason
Inj.
5 mg/mL,
Ktk.
100 amp @ 1 mL
Tab
0,5 mg, klg.1000 tab (*)
2. Metil prednisolon(*)
Tab.
4 mg, 8 mg, 16 mg
Ktk,
10 str @ 10’s
Inj.
125 mg/2 mL, 500 mg/mL
3. Difenhidramin HCl
Inj.
i.m. 10 mg/mL
Ktk.
100 amp @ 1 mL
4. Epinefrin (adrenalin)
Inj.
I.v. 0,1%,
Ktk,
100 amp @ 1 mL
|
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
D; oleskan selapis tebal pd
kulit yang intak
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
D: Untuk Induksi: N2O + 20%
O2 dipertahankan dengan campuran 30% O2
- Untuk analgesia pada obstetric, 50% N2O + O2
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
Protokol khusus
D: 4-20mg/dosis I.m/I.v.,
p.r.n. diulangi tergantung kebutuhan
A: 0,1-0,2 mg/kg/dosis I.v
D: 0,5-1,5 mg/dosis
3 kali/24 jam
A: 0,3 mg/kg/dosis
3 kali/24 jam
D: Permulaan:
4-48 mg sehari
Pemeliharaan:
4-16 mg/hari
D: 10-20 mg/dosis I.m/I.v.
3-4 kali/24 jam
D: 0,3 mg/dosis/s.k
A: 0,01 mg/kg/dosis
s.k; p.r.n. 3x/ 15 menit
|
Marcain AZ
Marcain 5% AZ
Bupicain Cla
Buccain Ber
Marcain Heavy 5% AZ
Chlorethyl Spray DrH
Lidocain KF
Lidocain OGB
Xylocaine Jelli AZ
Xylocaine Spray AZ
Estesia
Topsy
GPL
Emia
AZ
Extracain Soho
Extracain Eth
Pehacain Phap
Lidocain comp OGB
Xylocard 1 AZ
Xylocard 5 AZ
Dehidrobenzpiridol Jan
Ethran Abb
Halotan Dex
Ivanes
Ika
Ketamin Hamelin Corn
Ketajec Cla
Profol Cla
Savol
Nvl
Fresofol Fre
Etimidat Lipuro BB
Sevoflurane Abb
Miloz Nvl
Midazolam Hamein Com
Sezolam Cla
Isoflurane Dex
Forane Abb
Deksametason OGB
Kalmetason Kal
Deksametason OGB
Kalmetason Kal
Indexon Int
Metil Prednisolon OGB
Lameson Lapi
Methylon Ber
Intidrol Int
Medixon Dex
Methylon Ber
Rhinofed Dex
Ikadryl inj Ika
Paradryl Pra
Epinephrine OGB
Adrenalin eth
|
I: Anestesi spinal
I: Anestesi permukaan untuk
:
- mulut & kerongkongan
- gastrointestinal bagian atas
KI: bayi < 12 bln,
hipersensitif
P: hindari kontak dengan
mata dan membrane mukosa, luka terbuka
I: anestesi local
P: Hipertensi berat,
arteriosklerotik, induvisiensi KV, blok jantung
I: - Premedikasi
-
anestesi
neuroleptika
I: anestesi inhalasi
I: anestesi inhalasi
I: - Terutama untuk anestesi
pada anak
I: Induksi dan pemeliharaan
amestesi umum
I: Obstrusi jalan nafas
(empisema, bronchitis) untuk mencapai inhalasi </= 30% O2
Pada retensi CO2 (Pneumonia,
udema paru, alveolitis dan kegagalan sirkulasi) dapat dipakai sampai dengan
100% tetapi harus dikurangi secepat mungkin.
Pada bayi asphyxia </=
35%
ES: Depresi pernafasan pada
konsentrasi tinggi bila ventilasi jelek
P: hati-hati terhadap
kebakaran
I: Anestesi inhalasi
ES: pemakaian jangka panjang
dapat menyebabkan depresi sumsum tulang
P: maksimum 24 jam
I: anestesi inhalasi
I: induksi dan pemeliharaan
anestesi local
I: anestesi I.v
I: anestesi inhalasi umum
KI: ulkus peptikum, H.
Simplek ocular, infeksi jamur sistemik.
P: Hipotiroid, sirosis hati,
hipertensi, DM, CHF
ES: lemah, osteoporosis,
gangguan mens, retensi cairan & elektrolit, pendarahan lambung, moonface
I: Artritis Rematoid,
bursitis akut/ sub akut. Dermatitis eksfolitiva, rhinitis alergi, asma
bronchial, dermatitis kontak, konjungtivitas alergi
KI: Infeksi jamur sistemik,
imunisasi
ES: Retensi NA & cairan,
lemah otot, osteoporosis, gangguan penyembuhan luka, gangguan metabolisme
ES: - mengatuk
-
dosis tinggi; kejang-kejang pada penderita epilepsi
I: asma, angioneurotik
edema, glaucoma, syok alergi
KI: insufisiensi koroner,
syok saat operasi kerusakan otak organic
P: hipertensi, DM
ES: sakit kepala, gangguan
pencernaan, takikardi, bingung, dan depresi pernafasan/SSP
|
0 komentar:
Posting Komentar